Sebuah Petualangan Retro Yang Epik | Cave Story

Cave Story atau Doukutsu Monogatari dirilis di PC pada tahun 2004, yang kemudian mulai di Port ke berbagai platform mulai dari 3DS, WiiWare, PS4 hingga Nintendo Switch.
Sebuah fan-port juga dirilis untuk SNES & PSP.

Story

Meskipun Cave Story tampil sederhana dan karakter dalam game ini juga terlihat “imut”, sebenarnya kisah dan tingkat kesulitannya tidak sesederhana itu.
Tokoh utama dalam game ini adalah seorang bocah laki-laki yang tiba-tiba terbangun di sebuah goa berbahaya. Ia tidak mengingat apa-apa tentang dirinya, dan memutuskan untuk menjelajahi tempat tersebut dengan harapan bisa menemukan jati dirinya dan tujuannya.
[ MINOR SPOILER ALERT!!! ]



Ia kemudian sampai di sebuah desa yang dihuni oleh sekelompok makhluk sejenis kelinci bipedal yang disebut Mimigas.
Para Mimigas hampir dibantai habis oleh seorang dokter jahat dan saat ini hanya tersisa beberapa ekor dari mereka dan sang tokoh utama kemudian terseret kedalam masalah tersebut; ia harus mengalahkan si dokter jahat beserta antek-anteknya dan menyelamatkan Mimigas bernama Sue.
[ END OF SPOILER ]

Yang menarik dari kisah ala-ala dongeng ini adalah bagaimana game ini tidak memberikan petunjuk apapun pada awal permainan, semuanya terjadi begitu saja sepanjang perjalanan.
Yang menempatkan Player pada situasi kebingungan yang sama seperti tokoh utama didalam game ini dan membuat Player jadi penasaran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Gameplay


Cave Story adalah game yang tepat bagi pecinta game-game Metroidvania.
Menjelajahi tempat dengan desain level platforming yang tricky, mengalahkan musuh, mengupgrade senjata dan mencari secrets/easter eggs.
Tingkat kesulitannya pun terbilang sedang-sedang saja, karena game ini menyediakan cukup banyak save point yang dilengkapi dengan health refiller.
Jadi game ini tidak akan membuat terlalu frustasi, tapi juga tidak terlalu mudah.
Bagian yang paling menarik adalah mengumpulkan senjata dan item-item keren.
Jadi, dalam game ini Player bisa mengupgrade senjata dengan mengumpulkan poin— yang saat bar tertentu dipenuhi, senjata yang digunakan saat itu akan bertambah kuat.
Sistem ini mirip dengan yang ada pada game Blast Master, dimana saat menerima demage, bar exp dari senjata tersebut juga akan menurun.
Untuk sebagian versi, game ini juga menyediakan mode Time Attack, Boss Battle dan Curly Story.
Sound

Poin terakhir, jujur.
Jarang ada yang dapat dibahas lebih lanjut dalam segmen seperti ini.
Tapi tentu saja Sound adalah salah satu aspek paling penting dari sebuah game.
Suara dan BGM dalam game ini memang sangat khas dengan game retro klasik— kebanyakan nada yang muncul adalah suara 8-bit yang nostalgic.
Tak hanya itu, kadang-kadang juga digabung dengan musik elektronik untuk membuatnya lebih epik.
Cave Story tidak akan lengkap tanpa sound design seperti ini.
Kesimpulan

Cave Story menawarkan sebuah kisah unik dari para karakternya yang tak kalah unik-nya, gameplay platforming yang asyik, boss fight yang menyenangkan & satisfying.
Kontrol dalam game ini juga sederhana dan nyaman.
Game ini sangat pas untuk dimainkan untuk para pecinta game retro, gamer hardcore— atau juga orang yang ingin mencoba masuk kedalam sebuah petualangan yang menarik dan membuat penasaran.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Rencana Balas Dendam Sang Necromancer | Undead Horde

Rencana Balas Dendam Sang Necromancer | Undead Horde

Bear Restaurant Tempat Singgah Arwah

Bear Restaurant Tempat Singgah Arwah

Zettai Zetsumei Toshi 3 | Akhirnya mendapatkan "English Patch" yang Layak

Zettai Zetsumei Toshi 3 | Akhirnya mendapatkan "English Patch" yang Layak

Game yang indah tapi susah | Nameless Cat

Game yang indah tapi susah | Nameless Cat

Bertarung di Colloseum dengan “Santai” | Gladihoppers

Bertarung di Colloseum dengan “Santai” | Gladihoppers